Samsuddin Gubernur LIRA Jatim, Soroti Ketiadaan Isu Korupsi Dalam Debat Calon Bupati Probolinggo

0
Samsuddin Gubernur LIRA Jatim, Soroti Ketiadaan Isu Korupsi Dalam Debat Calon Bupati Probolinggo
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Samsuddin, Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya terhadap debat calon bupati Kabupaten Probolinggo yang digelar pada 20 Oktober kemarin. Dalam pandangannya, ada hal krusial yang luput dibahas dalam debat tersebut isu korupsi, yang menurutnya merupakan masalah besar di Kabupaten Probolinggo.

Samsuddin menegaskan bahwa tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo, yang menempatkan daerah ini di peringkat keempat di Jawa Timur, tak lepas dari praktik korupsi yang selama ini terjadi. Menurutnya, tindak pidana korupsi telah menghambat pembangunan dan menggerogoti distribusi sumber daya yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Korupsi adalah penghalang utama kemajuan. Sumber daya yang seharusnya digunakan untuk membangun daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat malah hilang di tangan para koruptor,” tegas Samsuddin dengan penuh keprihatinan.

Dalam pandangannya, debat calon bupati semestinya menjadi ajang untuk menyinggung isu-isu integritas seperti korupsi, karena hal ini sangat erat kaitannya dengan masa depan daerah.

Samsuddin juga menyampaikan kritiknya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara debat. Ia menyoroti perlunya penyusunan materi debat yang lebih komprehensif pada tahap kedua nanti, agar mencakup isu-isu penting seperti korupsi dan transparansi pemerintahan.

“KPU harus lebih peka dalam menyusun materi debat. Isu korupsi ini bukan masalah sepele, ini masalah yang bisa menentukan nasib masyarakat Probolinggo ke depan,”ujar Samsuddin dengan nada tegas.

Lebih jauh, Samsuddin mengungkapkan bahwa praktik korupsi tak hanya merusak perekonomian, tapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga publik. Akibatnya, muncul apatisme politik dan rendahnya partisipasi warga dalam pemerintahan. Ia menyayangkan fenomena ini dan berharap calon pemimpin mendatang memiliki visi jelas dalam pemberantasan korupsi.

“Korupsi merusak fondasi kepercayaan. Ketika masyarakat tak lagi percaya pada pemerintah, partisipasi politik pun ikut menurun. Ini yang kita lihat sekarang di Probolinggo,” tambah Samsuddin.

Samsuddin tak hanya sekadar mengkritik, ia juga mengajukan saran konkret kepada KPU. Ia berharap pada debat tahap berikutnya, isu penanggulangan korupsi bisa diangkat agar masyarakat tahu bagaimana calon pemimpin akan menghadapi kasus korupsi di masa depan.

“Saya berharap KPU bisa memasukkan isu korupsi di debat berikutnya, biar masyarakat tahu bagaimana sikap para calon terhadap masalah ini. Jangan sampai isu penting seperti ini terabaikan lagi,” pungkasnya.

Dengan pernyataannya ini, Samsuddin berharap agar pemimpin yang terpilih nantinya bisa lebih fokus dalam membangun integritas pemerintahan dan meningkatkan transparansi, demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!