Lomba Memasak Nasi Goreng Warnai HUT Ke-80 RI, Bupati Probolinggo Gus Haris Raih Juara Pertama

Probolinggo, Radarpatroli
Suasana meriah penuh tawa dan keceriaan menyelimuti Rest Area Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Selasa (19/8/2025). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar sebuah kegiatan unik sekaligus berkesan, yaitu lomba memasak nasi goreng yang melibatkan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat se-Kabupaten Probolinggo. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang dirancang bukan hanya untuk memupuk rasa nasionalisme, tetapi juga mempererat kebersamaan antar pejabat pemerintah daerah.

Kemeriahan acara semakin terasa dengan hadirnya langsung Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, yang ikut turun tangan memegang wajan dan spatula. Kehadiran sang bupati didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE., Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma, perwakilan Forkopimda, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto. Momentum ini jarang terjadi, sehingga antusiasme masyarakat yang menyaksikan pun semakin tinggi.
Lomba memasak nasi goreng dibagi dalam dua sesi besar. Pada sesi pertama, peserta adalah Bupati Probolinggo bersama Forkopimda dan Sekda. Mereka diberi waktu 30 menit untuk menampilkan kebolehan dalam mengolah nasi goreng yang tak hanya lezat, tetapi juga menarik secara visual. Aroma bumbu tumis bawang, cabai, dan kecap manis langsung menyebar memenuhi arena, disambut riuh tepuk tangan penonton yang memberi semangat.
Dalam suasana penuh keakraban itu, Bupati Haris tampil percaya diri. Dengan cekatan, ia mencampurkan bumbu, nasi, dan bahan pelengkap lain, lalu menghias hasil kreasinya dengan tampilan modern namun tetap sederhana. Kreativitasnya membuat kagum juri maupun penonton. Alhasil, pada sesi pertama ini, Bupati Haris keluar sebagai juara pertama. Kreasi nasi gorengnya dinilai tidak hanya enak dari segi rasa, tetapi juga menarik dari penyajian. Disusul oleh Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma di posisi kedua, serta tim dari Polres Probolinggo yang meraih posisi ketiga.

Sesi kedua tidak kalah seru, karena melibatkan Kepala OPD dan Camat se-Kabupaten Probolinggo. Masing-masing tim beranggotakan tiga orang dan dibentuk dari gabungan lintas OPD dan kecamatan. Dengan konsep ini, panitia ingin menumbuhkan nilai kolaborasi, gotong royong, dan semangat persatuan di balik kompetisi. Para peserta berusaha menampilkan kreasi terbaik, mulai dari nasi goreng bercita rasa pedas khas Jawa Timur hingga nasi goreng modern dengan aneka topping.
Bupati Haris dalam sambutannya menegaskan bahwa lomba ini bukan hanya soal memasak, tetapi juga wujud nyata rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia yang sudah berusia 80 tahun. “Ini bukan tentang siapa menang dan siapa kalah. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menjaga kebersamaan dan mengisinya dengan kegiatan positif. Tanpa menghambur-hamburkan sesuatu yang tidak perlu, kita bisa tetap merayakan dengan bijak,” ucapnya.
Ia juga berharap bahwa tradisi perayaan seperti ini dapat terus dilestarikan bahkan diperluas, seiring dengan meningkatnya pembangunan dan infrastruktur di Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, kebersamaan dengan Forkopimda dan masyarakat menjadi kunci penting dalam membangun daerah. “Yang penting kita semuanya bersatu bersama-sama dengan Forkopimda. Sebab tanpa adanya kebersamaan ini mustahil kita dapat membangun Kabupaten Probolinggo dengan baik,” tegas Bupati Haris.

Salah satu momen yang paling mencuri perhatian penonton adalah saat tim gabungan dari Dinas Kominfo, RSUD Waluyo Jati, dan Bagian Umum memperkenalkan kreasi nasi goreng mereka yang dinamai **Nasi Goreng Mahadewi**. Nama tersebut memiliki makna filosofis, menggambarkan kekuatan dan kelembutan yang berpadu dalam satu rasa. Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Ulfiningyas, mengatakan bahwa nama Mahadewi bukan sekadar gimmick, melainkan simbol kolaborasi dari tiga institusi. “Kami ingin memberikan yang terbaik dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Menang atau tidak, itu relatif. Yang penting kami bisa ikut serta dan menyemarakkan suasana,” ujarnya.
Tidak kalah menarik, para suporter dari tiap tim membawa energi tersendiri. Mereka menggunakan alat musik sederhana, mulai dari drum bekas, botol plastik, hingga peluit, serta meneriakkan yel-yel penuh semangat. Sorakan penonton semakin menambah nuansa kemeriahan, membuat acara ini terasa seperti sebuah festival rakyat. Beberapa warga yang hadir bahkan menyebut momen ini sebagai salah satu perayaan HUT RI paling unik di Kabupaten Probolinggo tahun ini.
Secara keseluruhan, lomba memasak nasi goreng ini membuktikan bahwa perayaan HUT Kemerdekaan RI bisa dirayakan dengan cara yang sederhana namun penuh makna. Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, acara ini juga memperkuat persatuan antar pejabat, Forkopimda, dan warga. Melalui kegiatan kreatif seperti ini, nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur atas kemerdekaan dapat terus hidup dan diwariskan.
Bagi masyarakat yang menyaksikan langsung, kegiatan ini bukan hanya tontonan, tetapi juga teladan bahwa kebersamaan bisa tumbuh dari hal-hal sederhana. Dengan semangat seperti inilah, Kabupaten Probolinggo menunjukkan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika pemerintah dan masyarakat bersatu dalam keceriaan, kreativitas, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kab.