Maron Etno Carnaval (MEC) 2025, Panggung Kreativitas Dan Kebersamaan Warga Maron

Probolinggo, Radarpatroli
Semangat kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia benar-benar terasa di Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan utama Maron untuk menyaksikan kemeriahan Maron Etno Carnaval (MEC) 2025, sebuah ajang seni budaya tahunan yang selalu dinanti. Even yang digagas oleh Panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Maron ini secara resmi dibuka dan dilepas langsung oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, M.M., M.Kes., dari depan GOR Wijaya Maron, Sabtu (23/8) siang.

Sejak siang hari, masyarakat dari berbagai penjuru desa sudah memadati rute karnaval. Terik matahari tidak menyurutkan antusiasme warga yang ingin menyaksikan pertunjukan budaya penuh warna. Suasana semakin semarak dengan kehadiran 27 regu peserta yang berasal dari 18 desa se-Kecamatan Maron, Korwil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan, PPK Kecamatan Maron, serta jajaran samping dari instansi pemerintahan setempat.
Sesuai dengan namanya, MEC menghadirkan eksplorasi etnik dan fantasi dalam beragam bentuk. Peserta menampilkan busana adat yang merefleksikan kekayaan budaya lokal, kreasi fashion modern dengan sentuhan etnik, hingga kendaraan hias yang dibuat penuh detail dan keindahan. Salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan regu yang membawa miniatur Candi Jabung, ikon sejarah Kabupaten Probolinggo yang diangkat sebagai simbol kebanggaan daerah.
Kostum-kostum yang ditampilkan tidak hanya sarat estetika, tetapi juga sarat makna. Ada yang menggambarkan kekayaan laut Probolinggo, hasil bumi pertanian, hingga warisan budaya leluhur. Kreativitas ini menjadi bukti bahwa masyarakat Maron memiliki potensi besar dalam seni, desain, dan inovasi.

Turut hadir mendampingi Bupati Haris dalam kegiatan tersebut, Plt. Camat Maron Winda Permata Erianti, S.STP., M.M., Kepala Disporapar Heri Mulyadi, Kepala Disdikdaya Dwijoko Nurjayadi, serta jajaran Forkopimka Kecamatan Maron dan pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Probolinggo. Kehadiran para pejabat ini menjadi dukungan moral yang memperkuat semangat masyarakat dalam melestarikan budaya.
Dalam sambutannya, Bupati Haris mengaku bangga MEC 2025 kembali dapat digelar setelah sempat vakum pada tahun 2024.
“Saya sangat mengapresiasi semangat masyarakat Kecamatan Maron yang terus menjaga tradisi karnaval ini. MEC tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga wadah kreativitas bagi para desainer, seniman, dan generasi muda kita,” ujarnya.
Lebih jauh, Bupati Haris berharap agar event semacam ini bisa berkembang menjadi skala yang lebih besar, bahkan menjadi ikon Kabupaten Probolinggo.
“Kalau di Jember ada JFC (Jember Fashion Carnaval), kenapa Kabupaten Probolinggo tidak bisa punya even serupa? Kreativitas anak-anak muda dan desainer lokal kita luar biasa. Tinggal bagaimana kita membesarkannya agar dikenal luas, bahkan mampu menarik wisatawan,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Camat Maron Winda Permata Erianti menuturkan bahwa MEC 2025 dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari banyak pihak, termasuk Papdesi Kecamatan Maron serta donatur lokal.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Mereka sudah lama menunggu momen ini kembali hadir. Tujuan utama kegiatan ini selain memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI juga untuk memberikan hiburan dan kebahagiaan bagi warga, sekaligus menggerakkan perekonomian lokal,” katanya.
Sepanjang jalur karnaval, warga tampak bersemangat menyambut setiap regu yang melintas. Sorakan, tepuk tangan, dan kamera ponsel seakan tidak berhenti merekam setiap momen. Para pedagang kaki lima dan UMKM lokal yang berjualan di sekitar lokasi juga kebanjiran pembeli, menandakan bahwa kegiatan budaya seperti ini memberikan multiplier effect terhadap perekonomian warga.
Tidak hanya menjadi ajang tontonan, MEC 2025 juga berperan sebagai ruang edukasi budaya. Generasi muda bisa belajar mengenai kekayaan warisan leluhur, sekaligus mengembangkan kreativitas mereka melalui desain, tata rias, dan koreografi. Dengan demikian, MEC bukan hanya perayaan seremonial, tetapi juga investasi sosial dan budaya jangka panjang.
Dengan segala kemeriahan, Maron Etno Carnaval 2025 berhasil membuktikan bahwa kreativitas masyarakat Kecamatan Maron layak mendapat panggung lebih luas. Karnaval ini menjadi momentum untuk memperkuat identitas budaya lokal, mempererat persaudaraan antar warga, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap Kabupaten Probolinggo.
MEC 2025 bukan sekadar karnaval, melainkan perwujudan semangat gotong royong, kreativitas tanpa batas, dan cinta tanah air yang diwujudkan dalam perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Reporter : Sayful
Narasumber : Kominfo Kab.