Pemkab Probolinggo Gelar Dialog Dan Doa Bersama Di Candi Jabung, Mahasiswa Deklarasi Jaga Stabilitas Daerah

0
IMG-20250909-WA0039-1536x1024
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar dialog dan doa bersama dengan tokoh masyarakat, pemuda, dan mahasiswa di pelataran Candi Jabung, Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton, Senin (8/9/2025). Kegiatan yang sarat nuansa kebersamaan ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus momentum memperkuat komitmen bersama dalam menjaga stabilitas sosial serta mendukung pembangunan daerah.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris, Wakil Bupati (Wabup) Ra Fahmi AHZ, Ketua DPRD Oka Mahendra Jati Kusuma, jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo, Sekretaris Daerah (Sekda) Ugas Irwanto, para pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo, serta tokoh agama lintas elemen.

Hadir pula sejumlah organisasi mahasiswa besar di wilayah Probolinggo, di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aliansi BEM Probolinggo Raya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), serta organisasi pelajar IPNU-IPPNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan.

Acara dimulai dengan dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama. Suasana hening dan khidmat menyelimuti pelataran Candi Jabung, sebuah situs sejarah yang menjadi simbol peradaban dan kerukunan masyarakat Probolinggo.

Puncak acara ditandai dengan ikrar deklarasi mahasiswa, sebagai bentuk komitmen moral generasi muda untuk menjaga stabilitas sosial dan mendukung pembangunan daerah. Ikrar ini diapresiasi penuh oleh para tokoh yang hadir, karena dinilai mencerminkan peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang tetap menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan keumatan.

Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus Haris menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, mahasiswa, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga. Menurutnya, pembangunan daerah tidak mungkin hanya dikerjakan pemerintah semata.

“Kami tidak bisa membangun Kabupaten ini sendirian. Semuanya wajib terlibat, mulai dari tokoh masyarakat, adik-adik mahasiswa, hingga seluruh lapisan warga. Karena itu, kami membuka ruang dialog kapan pun,” tegas Bupati Haris.

Ia menambahkan bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki potensi besar dengan luas wilayah mencapai 1.696 km², terdiri dari 24 kecamatan dan 330 desa/kelurahan. Namun, sejumlah persoalan masih menjadi pekerjaan rumah bersama, di antaranya angka kemiskinan, rendahnya kualitas pendidikan, serta kesehatan masyarakat.

“Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Probolinggo baru 6,31 tahun. Itu berarti, secara statistik, pendidikan kita setara lulusan SD. Ini harus kita benahi bersama-sama agar kualitas sumber daya manusia meningkat,” tambahnya.

Bupati Haris juga menyinggung soal pentingnya menjaga suasana kondusif demi menarik minat investasi. Ia menegaskan bahwa segala bentuk anarkisme atau kerusuhan akan berdampak langsung pada upaya pembangunan daerah.

“Kami sudah membuka akses dengan investor dari Cina, Jepang, hingga Australia. Namun jika situasi daerah tidak kondusif, mereka bisa mundur. Dampaknya sangat besar bagi masyarakat, karena investasi berarti membuka peluang kerja dan peningkatan ekonomi,” jelasnya.

Menanggapi dinamika mahasiswa yang dikenal kritis terhadap jalannya pemerintahan, Bupati Haris memberikan apresiasi. Ia mengajak mahasiswa untuk terus mengawal pembangunan daerah dengan sikap terbuka dan dialogis.

“Mahasiswa adalah suara nurani, pemerintah adalah amanah rakyat, dan Forkopimda adalah penjaga negeri. Jika ketiganya bersatu, Insya Allah Kabupaten Probolinggo akan berdiri tegak,” ungkapnya penuh semangat.

Ia juga menegaskan pentingnya menanggalkan sekat perbedaan identitas organisasi dan lebih mengutamakan kesamaan tujuan demi kepentingan daerah.

“Hari ini kita tidak bicara tentang warna almamater, tapi tentang warna hati kita yang sama. Kita ingin Kabupaten Probolinggo damai, tenteram, dan menjadi permata bagi Jawa Timur,” tutupnya.

Kegiatan dialog dan doa bersama ini dipandang memiliki makna strategis bagi Kabupaten Probolinggo. Selain memperkuat jalinan silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat, acara ini juga menjadi momentum bagi mahasiswa untuk meneguhkan komitmen moral dalam menjaga stabilitas sosial.

Dengan deklarasi mahasiswa dan doa bersama yang dipanjatkan, Pemkab Probolinggo berharap tercipta suasana damai, kondusif, dan religius yang mampu mendorong keberlanjutan pembangunan di segala bidang.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!