Hari Jadi Ke-666 Kota Probolinggo Dimeriahkan Festival Film Bergengsi

0
WhatsApp Image 2025-10-01 at 09_24_30
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Stadion Bayuangga, Selasa (30/9) malam, berubah menjadi panggung gemerlap penuh cahaya, musik, dan tepuk tangan dalam Malam Penganugerahan Probolinggo Film Festival (PROFEST) 2025. Acara yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo ini menghadirkan atmosfer meriah dan penuh kebanggaan. Sorotan lampu panggung yang megah berpadu dengan layar lebar yang menampilkan potongan karya film para sineas muda, membuat ribuan pasang mata penonton hanyut dalam suasana penuh apresiasi terhadap dunia perfilman lokal.

Sebanyak 23 peserta turut berkompetisi dalam ajang ini, terdiri dari 11 peserta di kategori pelajar dan 12 peserta di kategori umum. Mereka hadir membawa karya-karya film pendek yang lahir dari proses panjang, mulai dari ide, riset, penulisan naskah, hingga penyuntingan akhir. Karya-karya tersebut menggambarkan beragam tema yang berakar pada kehidupan masyarakat Probolinggo, mulai dari cerita keseharian, budaya lokal, sejarah perjuangan, hingga kisah inspiratif tentang perubahan sosial.

Malam penganugerahan ini merupakan puncak rangkaian panjang kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), berkolaborasi dengan BPC HIPMI Kota Probolinggo. Sebelumnya, para peserta telah mengikuti pelatihan teknis dasar perfilman yang dipandu oleh praktisi dan akademisi berpengalaman. Pelatihan ini tidak hanya membekali keterampilan teknis seperti sinematografi, penyutradaraan, hingga editing, tetapi juga memberikan wawasan tentang pentingnya mengangkat kearifan lokal dalam karya film.

Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo, dr Aminuddin, menekankan pentingnya festival ini sebagai wadah literasi sinema dan ruang ekspresi generasi muda. “Film adalah sarana strategis untuk menggali dan mengangkat potensi sejarah, budaya, dan pariwisata lokal. Kota Probolinggo memiliki kekayaan cerita yang luar biasa, mulai dari motif batik khas, kisah Kali Banger yang penuh makna, hingga peristiwa agresi militer yang bersejarah. Semua ini perlu didokumentasikan dalam bentuk film agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.

Lebih jauh, Aminuddin menegaskan harapannya agar PROFEST dapat berkembang melampaui batas regional dan nasional. “Kami ingin karya anak muda Kota Probolinggo bisa menembus festival bergengsi dunia, bahkan Cannes. Bayangkan jika sebuah film karya sineas lokal mampu membawa nama Kota Probolinggo harum di kancah internasional, itu akan menjadi kebanggaan kita bersama,” tandasnya dengan penuh semangat.

Ketua BPC HIPMI Kota Probolinggo, Yuki Riezki Letjesiando, juga menyampaikan bahwa PROFEST adalah bukti nyata sinergi pemerintah dengan dunia usaha dalam mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif. “Ekonomi kreatif, film, seni, dan kuliner adalah lokomotif penting pertumbuhan ekonomi daerah. HIPMI berkomitmen untuk membangun jejaring, investasi, dan kolaborasi lintas sektor agar kreativitas dapat bersanding dengan kewirausahaan. Kami ingin Probolinggo tidak hanya dikenal sebagai kota transit, tetapi menjadi kota kreatif yang melahirkan banyak peluang usaha,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Disperinaker Kota Probolinggo, Rachma Nurcahyarini, memaparkan tahapan panjang kegiatan yang dimulai dari sosialisasi, workshop, proses pendaftaran, kurasi film, hingga penayangan nominasi. “PROFEST 2025 mengusung tema Probolinggo dalam Bingkai Cerita. Tema ini dipilih untuk mendorong sineas muda agar lebih dekat dengan akar budaya dan sejarah daerahnya. Sebanyak 23 peserta telah menunjukkan karya terbaiknya, dan malam ini kita berikan apresiasi bagi mereka yang berhasil menyentuh hati juri sekaligus penonton,” jelasnya.

Malam anugerah ini tidak hanya sekadar kompetisi, melainkan juga wadah silaturahmi antarsineas dan komunitas kreatif. Penonton yang hadir, mulai dari masyarakat umum hingga pelajar, disuguhi pemutaran film-film terbaik yang berhasil masuk nominasi. Tepuk tangan meriah menggema setiap kali judul film dipanggil dan kreator naik ke panggung untuk menerima penghargaan. Para pemenang terlihat bangga sekaligus terharu karena jerih payah mereka diapresiasi di hadapan ribuan pasang mata.

Atmosfer malam itu semakin semarak dengan kehadiran sejumlah tokoh penting. Hadir mendampingi Wali Kota, Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari, Ketua TP PKK dr. Evariani, jajaran forkopimda, Pj. Sekda Kota Rey Suwigtyo, serta para asisten, staf ahli, dan kepala perangkat daerah. Tidak ketinggalan para sineas muda yang selama ini aktif dalam komunitas perfilman, ikut memeriahkan suasana dengan rasa kebersamaan dan solidaritas kreatif.

Dengan terselenggaranya PROFEST 2025, Kota Probolinggo tidak hanya merayakan hari jadinya yang ke-666, tetapi juga meneguhkan diri sebagai kota yang berkomitmen membangun ekosistem industri kreatif. Festival ini menjadi pijakan penting bagi lahirnya generasi baru sineas yang mampu berkarya dengan identitas budaya lokal, berdaya saing di tingkat nasional, bahkan bersinar di panggung internasional. Malam itu, Stadion Bayuangga benar-benar menjadi saksi lahirnya sejarah baru dalam perjalanan perfilman Kota Probolinggo.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kota 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!