Seminar Ekonomi Sirkular Dorong Transformasi Ketahanan Pangan Di Kota Probolinggo

0
WhatsApp Image 2025-11-19 at 12_32_42 (1)
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Upaya memperkuat ketahanan pangan berkelanjutan kembali menjadi fokus Pemerintah Kota Probolinggo. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperinda), Pemkot menyelenggarakan Seminar Ekonomi Sirkular pada Rabu (19/11) di Ruang Majapahit Bale Hinggil Resto dan Ballroom. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mengakselerasi transformasi ekonomi berbasis pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab sekaligus menciptakan sistem pangan yang lebih efisien dan minim limbah.

Acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, didampingi Pj. Sekda kota Probolinggo Rey Suwigtyo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta sejumlah kepala OPD terkait.

Hadir sebagai narasumber, Nur Baladina dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, yang menyampaikan berbagai aspek ekonomi sirkular mulai dari latar belakang, konsep dasar, implementasi, manfaat, hingga tantangan yang dihadapi khususnya dalam sektor pertanian dan pangan.

Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bapperinda Kota Probolinggo, Retno Ambarwati, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperluas pemahaman masyarakat tentang penerapan ekonomi sirkular dalam kegiatan perekonomian. Fokusnya antara lain pada pertanian berkelanjutan, ketahanan pangan, serta pemetaan sejauh mana konsep ini telah diadopsi oleh masyarakat dan para pelaku usaha.

“Seminar ini menjadi sarana penting untuk melihat sejauh mana praktik ekonomi sirkular sudah diterapkan, sekaligus mendorong masyarakat untuk semakin inovatif dan berkelanjutan dalam menjalankan usaha,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Aminuddin menegaskan bahwa ekonomi sirkular merupakan bagian penting dalam model pembangunan ekonomi modern. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, tengah mendorong pola ekonomi berputar (circular economy) untuk memaksimalkan nilai tambah dan mengurangi limbah.

“Kita ingin tidak ada lagi sisa usaha yang terbuang. Semuanya harus bisa kembali dimanfaatkan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya inovasi di sektor pertanian, terutama bagi petani milenial. Menurutnya, limbah pertanian memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pupuk organik yang dapat memperkuat keberlanjutan ekosistem pangan.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyinggung peran MBG sebagai pasar utama pengembangan usaha masyarakat. Selain itu, Koperasi Merah Putih disebut berperan penting dalam menggerakkan perekonomian lokal melalui penyediaan pinjaman dana bergulir hingga Rp 5 juta bagi pelaku usaha yang memiliki NIB.

“Prinsip bisnis sederhana, apa yang kita lakukan harus ada pasarnya. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, potensi Kota Probolinggo bisa menjadi kekuatan besar menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Aminuddin.

Seminar Ekonomi Sirkular ini diikuti oleh 72 peserta, terdiri dari perangkat daerah, Ketua TP-PKK kecamatan se-Kota Probolinggo, petani milenial, Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L), peternak, kelompok nelayan, pembudidaya ikan, Poklahsar, hingga para pelaku industri dan perusahaan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Kota Probolinggo.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kota 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!