Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Ketahanan Pangan Di Desa Kareng Kidul, Wonomerto

Probolinggo, Radarpatroli
Pada tahun 2025, Pemerintah Desa Kareng Kidul, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi ketahanan pangan yang melibatkan anggaran Dana Desa (DD) untuk mendukung program ketahanan pangan yang telah berjalan. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh PLT Camat Wonomerto, Rasyidhi, S.Sos., MM, dan didampingi oleh Kasi Ekobang Kecamatan Wonomerto, Gimo, S.Sos. Senin (14/04/2025).

Rasyidhi, dalam kesempatan tersebut, meninjau sejauh mana anggaran DD yang dialokasikan untuk ketahanan pangan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh BUMDes Kompak Mandiri yang berada di Desa Kareng Kidul. “Alhamdulillah, sudah berjalan 80% sesuai dengan rencana program kerja. Kami melihat bagaimana pelaksanaannya, tinggal memberikan saran terkait kebutuhan papan nama dan struktur organisasi yang lebih jelas. Ini adalah program Presiden yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan pangan, dan semoga ke depan bisa terus berkembang,” ungkap Rasyidhi.
Program ketahanan pangan ini, yang diprakarsai oleh Kepala Desa Kareng Kidul, H. Ahmad Suladi, SH, bertujuan untuk memajukan perekonomian desa dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Melalui BUMDes Kompak Mandiri, desa ini berharap bisa menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Setelah melakukan monitoring terhadap ketahanan pangan, kegiatan berlanjut dengan pengecekan sumur bor yang juga menjadi salah satu program dari anggaran Dana Desa tahap pertama di tahun 2025. Pengecekan sumur bor ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Desa Kareng Kidul untuk memastikan akses air bersih yang memadai bagi masyarakat desa, terutama untuk menunjang kegiatan pertanian dan peternakan yang menjadi fokus utama program ketahanan pangan.
Kegiatan ini mencerminkan perhatian serius dari Pemerintah Desa Kareng Kidul dalam memanfaatkan Dana Desa secara tepat guna dan produktif, serta mendukung pembangunan infrastruktur yang mendasar bagi kehidupan masyarakat.
Kepala Desa Kareng Kidul, H. Ahmad Suladi, SH, menyampaikan bahwa anggaran Dana Desa tahun 2025 dialokasikan untuk dua sektor utama, yaitu peternakan dan pembangunan fisik. “Untuk ketahanan pangan, dana desa tahun 2025 ini akan dialokasikan pada sektor peternakan, terutama penggemukan domba. Kami juga akan fokus pada pembangunan sumur bor untuk mendukung kebutuhan air di desa,” ujar H. Ahmad Suladi.
Menurutnya, penggemukan domba menjadi prioritas utama karena dapat mendukung ketahanan pangan secara langsung. Dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), direncanakan untuk memelihara 34 ekor domba jenis Tecxel, yang meskipun bukan jenis lokal, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian desa.
“Walaupun kami baru memulai di dunia penggemukan, kami tetap optimis. Beberapa domba ini berasal dari usaha pribadi saya dan beberapa warga. Kami masih mencari solusi terbaik untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan di desa, agar dapat membantu masyarakat dan meningkatkan perekonomian desa,” tambah H. Ahmad Suladi.
Dengan adanya monitoring dan evaluasi ini, diharapkan program ketahanan pangan dan pembangunan fisik yang dilakukan di Desa Kareng Kidul dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui sinergi antara pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat, diharapkan ketahanan pangan di desa ini bisa berkembang secara berkelanjutan dan mampu menciptakan peluang usaha baru bagi warga setempat.
“Semoga program ini bisa terus berkembang, agar ketahanan pangan yang ada di desa ini dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun sosial,” pungkas Rasyidhi, PLT Camat Wonomerto.
Dengan langkah-langkah yang sudah diambil, Desa Kareng Kidul menunjukkan komitmennya dalam memanfaatkan anggaran Dana Desa untuk kesejahteraan masyarakat, dan semoga ini menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Probolinggo.
Penulis : Sayful
Editor : Yuris