UPT Puskesmas Wonomerto Gelar Lokakarya Mini Tribulanan Lintas Sektor, Bahas Stunting, DBD Hingga TBC

0
UPT Puskesmas Wonomerto Gelar Lokakarya Mini Tribulanan Lintas Sektor, Bahas Stunting, DBD Hingga TBC
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli


Kamis (19/6/2025) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Wonomerto menggelar kegiatan Lokakarya Mini Tribulan Lintas Sektor yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Wonomerto. Kegiatan ini menjadi forum penting untuk menyatukan langkah seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi permasalahan kesehatan di masyarakat.

Hadir dalam kegiatan ini, Plt Camat Wonomerto Rasyidhi, S.Sos., MM, Kepala Puskesmas Wonomerto dr. Agus Cipto Santoso, Batuud Koramil 0820/07 Wonomerto Peltu Moh. Ismail, Kanit Binmas Polsek Wonomerto Aipda Adin Triyantoro, para bidan desa, kepala desa, serta unsur lainnya dari lintas sektor.

Dalam sambutannya, Plt Camat Wonomerto, Rasyidhi menyampaikan dalam forum Lokakarya ini bersama-sama membangun komitmen semua lintas sektor dan juga harapannya agar ke depan seluruh kepala desa, termasuk para istri kepala desa, bisa hadir secara aktif dalam kegiatan seperti ini. Ia menekankan pentingnya peran ibu-ibu dalam mengarahkan kader-kader di desa, terutama terkait pola asuh dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.

“Selain kepala desa laki-laki, peran ibu-ibu sangat penting, karena mereka yang terjun langsung ke lapangan. Saya harap ke depan ibu-ibu kades bisa ikut serta. Dan juga perlu melibatkan korwil pendidikan agar pesan-pesan kesehatan sampai ke anak-anak didik kita,” ujar Camat Rasyidhi.

dr. Agus Cipto Santoso, Kepala Puskesmas Wonomerto, menjelaskan bahwa kegiatan lokakarya mini ini digelar setiap tiga bulan sekali untuk membahas isu-isu kesehatan krusial di wilayah kerja Puskesmas.

“Masalah utama yang kita soroti saat ini adalah stunting, gizi buruk, DBD, dan TBC. Stunting menjadi perhatian utama Pemkab, bahkan Bupati dan DPRD pun menanyakan progresnya. Untuk DBD, kita galakkan kembali program Jumat Bersih untuk membasmi sarang nyamuk. Sementara untuk TBC, angka penderitanya masih cukup tinggi, mencapai 60-70 kasus per tahun,” tegas dr. Agus.

Ia pun meminta dukungan dari lintas sektor dan pemerintah desa untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat serta mendorong penanganan secara langsung di lapangan.

Peltu Moh. Ismail, Batuud Koramil 0820/07 Wonomerto, menambahkan bahwa persoalan stunting dan kesehatan masyarakat perlu ditangani bersama oleh empat pilar, yakni Puskesmas, Kepala Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Bidan Atau kader desa.

“Kita perlu melakukan pendekatan langsung ke rumah sasaran bersama-sama, agar edukasi benar-benar diterima oleh keluarga yang bersangkutan. Kolaborasi tiga pilar plus ini terbukti efektif,” ungkap Peltu Ismail.

Senada dengan itu, Aipda Adin Triyantoro dari Polsek Wonomerto menegaskan kesiapan jajarannya dalam mendukung langkah-langkah yang diperlukan dalam penanganan masalah stunting.

“Kami siap turun ke rumah-rumah jika diminta membantu. Tinggal dikoordinasikan dengan Kapolsek, kami akan mendukung penuh kegiatan dari Puskesmas dan pemerintah desa,” ujar Aipda Adin.

Lokakarya mini lintas sektor ini menjadi bentuk nyata sinergi antara unsur kesehatan, pemerintahan, dan keamanan dalam membangun masyarakat Wonomerto yang sehat. Harapannya, pertemuan rutin ini akan terus meningkatkan kesadaran dan tindakan kolektif dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Penulis : Sayful
Editor : Yuris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!