DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Bentuk Rumah SAE Curhat Untuk Perkuat Ketahanan Keluarga

0
IMG-20250925-WA0001
Bagikan

Probolinggo, Radarpatroli 

Dalam upaya memperkuat ketahanan keluarga sekaligus menanggulangi berbagai persoalan sosial seperti kekerasan dan kesehatan mental, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo menggelar sosialisasi serta pembentukan Rumah SAE Curhat, Rabu (24/9/2025), di Balai Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara DP3AP2KB dan TP PKK Kabupaten Probolinggo dengan melibatkan 30 peserta dari unsur TP PKK tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa, Babinkamtibmas, Babinsa, BPD, Koordinator PKB, serta para kepala desa se-Kecamatan Leces.

Acara dibuka oleh Sekretaris I TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto bersama Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin.

Dalam sambutannya, Hudan Syarifuddin menegaskan bahwa pembentukan Rumah SAE Curhat merupakan langkah strategis dalam menghadapi persoalan sosial yang cukup kompleks, khususnya kekerasan terhadap perempuan dan anak serta isu kesehatan mental.

“Data kami mencatat ada 52 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Probolinggo sepanjang tahun 2025. Mungkin angka ini terlihat kecil, tapi satu kasus saja sudah cukup menjadi alarm moral bagi kita semua,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Rumah SAE Curhat tidak hanya menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati, melainkan juga ruang aman (safe space) bagi masyarakat. Tempat ini akan memberikan dukungan emosional, layanan konseling dasar, hingga rujukan ke tenaga profesional bila diperlukan.

“Kami menghadirkan Rumah SAE Curhat sebagai bagian dari visi kami untuk menciptakan perempuan yang berdaya, anak yang terlindungi, dan keluarga yang tangguh,” tegasnya.

Selain itu, DP3AP2KB juga akan menyediakan pelatihan kader dan menjalin kemitraan dengan lembaga hukum, kesehatan, serta layanan sosial guna memperkuat operasional Rumah SAE Curhat.

Sekretaris I TP PKK Kabupaten Probolinggo, Rita Erik Ugas Irwanto, menekankan bahwa tantangan sosial saat ini semakin kompleks. Karena itu, dibutuhkan ruang aman dan nyaman untuk mencari solusi bersama.

“Masalah kekerasan dalam rumah tangga, kenakalan remaja, hingga gangguan kesehatan mental membutuhkan wadah untuk mendengar dan memberi solusi secara empatik. Di sinilah peran Rumah SAE Curhat menjadi sangat penting,” jelasnya.

Menurutnya, keberadaan Rumah SAE Curhat merupakan hasil kolaborasi antara PKK, pemerintah daerah, dan masyarakat. Tujuannya adalah menciptakan ruang edukatif untuk membangun keluarga harmonis, perlindungan perempuan dan anak, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.

“Rumah SAE Curhat harus benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan hanya simbol belaka,” tambahnya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo, Rigustina, menambahkan bahwa Rumah SAE Curhat akan melibatkan relawan atau kader yang sudah mendapat pelatihan dasar. Meski bukan psikolog, mereka berperan penting dalam menciptakan suasana aman, suportif, dan empatik.

“Relawan kami dilatih untuk menjadi pendengar yang baik, menjaga kerahasiaan, dan tahu kapan harus merujuk pengunjung ke profesional. Ini bagian dari pendekatan humanis kami terhadap persoalan masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Tina menegaskan bahwa prinsip utama Rumah SAE Curhat meliputi kerahasiaan, tidak menghakimi (non-judgmental), serta empati tanpa syarat. Prinsip ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang diberikan.

“Rumah SAE Curhat bukan hanya tentang curhat. Ini tentang upaya kita bersama membentuk lingkungan sosial yang peduli, mendukung, dan siap membantu siapa saja yang membutuhkan,” pungkasnya.

Reporter : Sayful

Sumber Berita : Kominfo Kab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!