Wujud Rasa Syukur, Pemdes Sonoageng Gelar Sedekah Bumi Dan Kirab Budaya

0
IMG-20250704-WA0002
Bagikan

Nganjuk, Radar Patroli – Pemerintah desa Sonoageng kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk , dalam rangka bersih desa / nyadran menyelenggarakan kirab budaya, dan kirab hasil bumi. Kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur atas rejeki dan hasil panen yang berlimpah sekaligus bentuk kepedulian dalam uri-uri budaya leluhur . Rangkaian kirab hasil bumi ini di hadiri kasi Datun kejaksaan negeri Nganjuk, Camat Prambon, Kapolsek Prambon, Danramil Prambon, kepala desa Sonoageng , beserta perangkat desa, BPD, LPM, kader , RT/ RW, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat desa Sonoageng, Kamis ( 03/07/25 ).

Kirab hasil bumi / sedekah bumi diawali perjalanan dari depan kantor desa Sonoageng dengan menempuh menempuh jarak kurang lebih 1 kilometer dengan mengitari jalan desa hingga diakhiri di punden / makam eyang Sahid. Kirab hasil bumi barisan pertama diisi oleh kasi Datun kejaksaan negeri Nganjuk, camat prambon, Kapolsek Prambon, danramil prambon , kepala desa Sonoageng , perangkat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat pembawa hasil bumi / julen.

Gunungan hasil bumi dan kue / apem diarak mengelilingi jalan Sonoageng menuju punden / makam eyang Sahid setelah sampai di makam / punden ” Mbah Sahid ” . Pemerintah desa Sonoageng dan masyarakat berdoa serta tabur bunga di makam , setelah itu hasil bumi yang di kirab yang berupa kue / apem dan hasil panen seperti padi, jagung, tomat, cabai, kentang, terung, sayur mayur, dan buah-buahan di perebutkan oleh masyarakat untuk mendapatkan barokah, rejeki, dan hasil panen yang berlimpah.

Kepala desa Sonoageng menyampaikan bersih desa / sedekah bumi ini adalah tradisi kearifan lokal, sekaligus upaya pemerintah desa menjaga budaya jawa, agar kelak bisa dinikmati anak cucu pada masa depan. Bersih desa / nyadran sebagai ucapan rasa syukur, tradisi sedekah bumi sebagai bentuk kebersamaan guyup dan rukun masyarakat desa Sonoageng.

Selain sebagai wujud rasa syukur kepada yang maha kuasa, sedekah bumi ini juga merupakan wujud dalam pelestarian budaya yang sudah dilakukan turun-temurun. Dengan harapan menjauhkan musibah atau tolak balak semoga desa Sonoageng masyarakat nya di berikan kesehatan jasmani dan rohani, masyarakat desa Sonoageng di berikan kesejahteraan, kemakmuran, dan hasil panen yang berlimpah, ” tuturnya ” .

” Sementara itu, ketua BPD Sonoageng sekaligus tokoh masyarakat Sunardi saat di temui di sela sela acara menuturkan sejarah tentang desa Sonoageng bahwa pada zaman dahulu ” Mbah eyang Sahid ” berasal dari keraton Surakarta sekitar tahun 1600 abad ke 17 an di sana dulu ada perebutan kekuasaan , Mbah eyang Sahid tidak mau merebutkan kekuasaan dan akhirnya meninggal kan kerajaan ada 3 penderek nya yaitu ” Mbah eyang Sahid, Mbah Putri, dan Mbah Wadad, dari nama nama tersebut adalah nama samaran biar tidak di ketahui oleh kerabat kerajaan , oleh sebab itu Mbah eyang Sahid meninggal kan keraton mengembara di suatu tempat di daerah Delangu. Setelah itu ada seorang yang alim nama nya M. Sahid dan menimba ilmu di situ waktu sudah berlalu akhirnya di suruh mengembara ke arah timur tempat matahari terbit , setelah itu di suatu tempat mendapatkan Ilham terus berhenti di situ menjalankan Ilham tersebut.

Pada waktu berteduh di bawah pohon besar pohon itu bernama pohon Sono yang artinya tempat dan Ageng berarti besar maka setelah perkembangan zaman akhir nya dinamakan desa Sonoageng . Dengan demikian kegiatan bersih desa kita laksanakan setiap tahun setelah panen raya ke dua / walikan. Ini merupakan tradisi kita dalam nguri nguri dan melestarikan tradisi dari para leluhur kita, ungkapnya ” .

Sedangkan Camat Prambon Johansyah Setiawan, SE mewakili Bupati Nganjuk mengungkapkan, terima kasih kepada semua masyarakat desa Sonoageng yang telah menyelenggarakan bersih desa / nyadran dengan meriah sekali. Tradisi bersih desa harus terus lestarikan, terlebih bersih desa dan kirab hasil bumi juga merupakan ungkapan rasa syukur warga, atas limpahan nikmat dari Allah SWT. Kirab ini juga merupakan bentuk rasa syukur atas rejeki, kesehatan dan hasil panen yang berlimpah. Selain itu kirab hasil bumi ini juga bisa meningkatkan UMKM warga , terobosan ini kreatif dan sangat inovatif. Pihaknya optimistis, setelah pelaksanaan bersih desa perekonomian di desa terus meningkat, ” ujarnya ” . ( team / zi )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalau Wartawan Jangan Copas Lahhhh!!!